PEMBERDAYAAN MASRAKAT KAMPUNG DOGIAI PAPUA

PEMBERDAYAAN MASRAKAT KAMPUNG DOGIA

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK), Kabupaten Dogiyai, Papua, Damiana Tekege menantang orang Dogiyai untuk makan di warung-warung makan milik mama-mama asli yang hendak didampinginya dalam waktu-waktu ke depan.
"Setiap tahun tiga kali kami biasa latihan memasak dan menghidangkan makanan yang bergizi dan higienis. Pesertanya tiap kampung satu orang. Mama-mama di Dogiyai juga sudah bisa buat aneka kue basah dan kering serta jajanan pasar," katanya.

Katanya, "Saya akan dorong mama Dogiyai buka warung makan tapi janji orang Dogiyai makan di warungnya, sejutu?" tantang Damiana.
Master Hukum itu mengatakan, sejak lama ia sering impikan, orang asli Dogiyai kuasai ekonomi Dogiyai. "Besok awal September kami ada agenda kumpul dengan mama-mama untuk latihan buat kue kering lagi, saya akan tantang mereka untuk buka warung makan satu," katanya.

Damiana menjelaskan, kue kering yang dibuat mama-mama di Dogiyai atas dampingannya sering diborong di rumah karena sangat enak. Hanya saja, kata dia, saat ini belum dikembangkan sebagai bisnis yang rutin.

"Sudah dari rumah kuenya sudah diborong habis. Kantor kami kalau ada kegiatan sudah biasa ambil makan dan kue dari mama mama yang kami ajar sendiiri. Saya sudah promosi juga ke kepala SKPD lainnya agar ambil snack dan makanan ke mama mama Dogiyai. Ke depan kegiatan ini akan kami teruskan ditambah pelatihan menajemen usaha kepada mama-mama yang sudah bisa buat kue agar dia buka usaha tetap," katanya.

Ia berharap, jika usaha itu berjalan, semua orang Dogiyai baik PNS, DPRD, dan pera pejabat untuk menjadi konsumen tetap. Mneurutnya, kalau semua orang membeli di makanan dan kue di warung milik mama-mama maka secara otomatis usaha mereka akan berkembang. "Kalau sudah begitu, kami hanya mendampingi soal manajemennya. Tapi, kalau semua orang lari ke warung orang lain ya mama-mama sulit berkembang," katanya.

"Saya selalu bermimpi cepat atau lambat orang Dogiyai harus bisa menguasai ekonomi Dogiyai. Caranya, orang Dogiyai bisa menjadi pedagang kios, pedagang sayur, tukang cukur, tukang bengkel, tukang kebun yang benar, petani yang benar, tukang ojek, tukang service, PNS, membuka warung makan. Namun orang Dogiyai sendiri sukanya belanja di kiosnya orang iyowoya (kaum migran), kalau orang Dogiyai tidak mendukung orang Dogiyai lalu kapan orang Dogiyai mau maju?," kata kata Damiana Tekege berharap.

SKPD Tidak Disiplin

Damiana juga soroti disipilin para pegawai dan pejabat di Dogiyai. "Sudah mau bulan Septemmber, sembilan bulan Dogiyai definitif tapi SKPD terkait khususnya Bappeda belum koordinasi atau rapat untuk penyusunan RENSTRA SKPD. Mau jadi apa? Kita bekerja tanpa tujuan dan target yang harus dicapai. Pimpinan SKPD yang liar dan tidak mampu wajib diganti, termasuk Bappeda, sejak dilantik sampai sekarang tak ada ditempat," tulis Damiana di dinding facebooknya.

Diketahui, sebenarnya, pada saat pelantikan pejabat di Aula Koteka Moge, Bupati Dogiyai seperti dilangsir majalahselangkah.com, edisi, Sabtu, 11 Mei 2013 menyampaikan pejabat yang alpa 3 kali akan dicopot. "Kalau alpa 3 hari saya akan ganti tanpa segan-segan sesuai perundangan yang berlaku," kata Bupati Thomas dalam sambutannya pada acara pelantikan itu.

Ketika itu, Bupati juga mengatakan, "Ibu-ibu yang dilantik, mulai besok bawa suami Anda ke Dogiyai. Sama juga bagi bapak, mulai besok bawa anak istri ke Dogiyai. Kalian harus ada di sini," kata Bupati.

Bupati juga menekankan, semua PNS di Dogiyai harus membuka rekening di bank Papua cabang Dogiyai."Semua wajib buka rekening di Dogiyai dan ambil gaji di sini. Tidak boleh lagi ambil gaji di Nabire seperti selama ini," katanya. (GE/MS)



Kepala BPMK Ibu Damiana Tekege, kiri dan mama-mama ketika pameran hasil kerajinan tangan di Aula Koteka-Moge, Moanemani.
OLEH FESBUKER 
https://www.facebook.com/emixh.wakei

0 kaonak:

SOLIDARITAS HUKUN HAM PAPUA (SDRP)



Presiden Susilo Bambang Yudohyono (Jkrt), Gubernur Lukas Enembe dan Seluruh Walikota/Bupati se-Provinsi Papua segerah membicarakan untuk penarikan militer dari tanah Papua, karena dengan adanya militer atau pihak keamanan di tanah papua justru lebih pada mengacaukan situasi dan kondisi tidak aman, melainkan sertiap detik ada korban jiwa manusia Papua.

Pelanggaran HAM meraja lela sedang terjadi, pembungkaman ruang demokrasi sedang dilakukan oleh pihak aparat TNI/POLRI, proses Hukum di papua tidak mempunyai gigi ibarat harimau ompong, sehingga semuanya ini mengarah kepada Pembangunan Papua mengalami arah kemunduran alias Orang Papua akan Punah.

Orang Asli Papua tidak butuh Pembangunan Gedung yang mewa, jalan tol, Mall besar, kesejahteraan dalam hal finansial oke, harta kekayaan oke dan kepemilikan barang – barang berharga akan tetapi Orang Papua Asli menuntut pengembalian Jati diri sebagai Kulit hitam itu tetap hitam bukan putih, dan ingin mengembang biak bagaikan pasir di laut dan bintang di udara dan tidak mau dimusnakan oleh siapapun kecuali YG MENCIPTAKAN KITA SESAMA MANUSIA.

HARAPAN ORANG PAPUA

BARANG SIAPA YANG MENCETAK MANUSIA LEBIH DARI 7 ORANG ASLI PAPUA BERKULIT HITAM DAN BERAMBUT KERITING IA LAYAK DI BERI APRESIASI KHUSUS DARI SELURUH SUKU YG ADA DI PAPUA & ALAM SERTA SEISINYA JUGA AKAN MENGAGUMKANNYA KARENA HAL ITU MERUPAKAN WUJUD DARI PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA.

Salam Kompak dari keluarga besar
Solidaritas Hukum HAM & Demokrasi Rakyak Sipil Papua (SHDRP)

REPORTER BOSS FACEBOOK OLEH SUDARA
APNER.https://www.facebook.com/apner.asso
from grouphttps://www.facebook.com/groups/425990517433130/

0 kaonak:

SOLIDARITAS HUKUN HAM PAPUA

0 kaonak:

MASIH MAHASISWA SUDA KORUPTOR


MALING DI DALAM ORGANISASI PBH SE -JAWA DAN BALI

Ternyata Ada Maling Dalam Organisasi!!! 
katanya: 
MALING Itu Berwajah Hitam, 
Rambutnya Keriting, 
statusnya pelajar/mahasiswa, 
T4 operasinya di dalam Organisasi, 
sasaran yang dikejar = Bendahara Dan Uang Organisasi!!! Waspadalah!!!

responden dan komentar

Unlike ·  · Unfollow Post · Share

0 kaonak:

Media folunter wamena papua

WORL RELIEF media folunter  

0 kaonak: